Sabtu (14/1), Wahmu, SE (Kepala Desa Bojongnangka) beserta warga sekitar lingkungan RT. 01 dan 02 RW. 01 Dukuh Tambakyuda Desa Bojongnangka melakukan fogging nyamuk dengan menggunakan alat fogging milik Desa Bojongnangka.

Fogging tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegepty yang dapat mengakibatkan DBD (Demam Derdarah Dengue) yang bisa menimbulkan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.

Kepala Desa Bojongnangka (Wahmu, SE) menyampaikan kepada masyarakat “disamping lingkungan difogging, yang lebih utama adalah melakukan kebersihan lingkungan dengan 3M (menguras, menutup dan mengubur), dengan melakukan kebersihan secara rutin maka akan tercipta lingkungan yang bersih dan sehat”.

Berbagai dampak serius dapat diakibatkan oleh penyakit demam berdarah dengue ini, selain dampak kesakitan dan kematian. Menurut Soegijanto (2006), penyakit DBD disamping menyebabkan kesakitan dan kematian juga dapat menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial yang terjadi antara lain dapat menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurangnya usia harapan hidup. Sedangkan dampak ekonomi langsung pada penderita DBD adalah biaya pengobatan dan tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja, waktu sekolah dan biaya lain yang dikeluarkan selain untuk pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan penderita.