Desa Bojongnangka secara pasti tidak diketahui hanya merupakan dongeng atau cerita atau dongeng dari mulut ke mulut orang-orang tua dahulu, serta dikaitkan dengan peninggalan makam tua  (punden)  yang berada di sekitar Desa Bojongnangka seperti makam  (punden)  Pertinggi. Bahurekso, Brajakosa, Genting, Tinggal layang, Sungging Prabangkoro, Demang dan lain-lain yang ada disekitar Desa Bojongnangka.

Desa Bojongnangka merupakan daerah atau pedukuhan-pedukuhan yang berada sejak jaman kerajaan dan sebelum terbentuknya Kabupaten Pemalang yaitu pada Tahun 1575 Masehi.

Berasal dari cerita atau dongeng orang tua/kuncen seperti Bapak Mudi (alm), Bapak Jasim  (Alm) dan orang tua dulu, bahwa Desa Bojongnangka berasal dari Istilah kata Mbujung yang berarti mengejar atau mencari  (istilah jawa)  dan Nangka yang berarti buah nangka. Mbujung atau mengejar / mencari dari peperangan antara Pangeran Purbaya dengan Ki Ageng Telingsingan atau Pasingsingan dari Kerajaan Mataram.

Peperangan atau pengejaran Pangeran Purbaya terhadap Ki Ageng Telingsingan sampai disuatu tempat /dusun yang banyak tanaman pohon nangka  (hutan nangka), sehingga Pangeran Purbaya mengucap (sasmita /Jawa) pada suatu saat Pedukuhan ini kami namai Mbujung Nangka, yang berarti mengejar sampai di dusun yang banyak tanaman pohon nangka, sehingga dinamai Mubujungnangka dan lama-lama orang jawa dengan bahasa yang mudah  (lidah orang jawa) dinamai Bojongnangka. Pada tempat peperangan tersebut juga dinamai Tambakyuda, yang artinya Tambak (tempat,wadah) Yuda (perang), sehingga di Desa Bojongnangka terdapat sebuah pedukuhan yaitu Tambakyuda.

Seiring dengan  waktu Bojongnangka menjadi Desa berkembang yang dipimpin oleh Kepala Desa, Kepala Desa dari pertama sampai sekarang yang dapat diketahui yaitu :

  1. Lurah/Bekel Bapak SUMI sampai Tahun 1962
  2. Kepala Desa ke dua Bapak H. NUROCHMAT (1962 – 1988)
  3. Kepala Desa ke tiga Bapak H.KURTUBI (1989 – 1997)
  4. Kepala Desa ke empat Bapak ISMANTO (1998 – 2006)
  5. Kepala Desa ke lima Bapak WAHMU (2007 – 2013)
  6. Kepala Desa ke enam Bapak WAHMU, SE (2013-Sekarang)